Rabu, 25 Mei 2011

Anak Berkebutuhan Khusus

Attention Deficit Hyperactivity Disorder
ADHD adalah ketidakmampuan dimana anak secara konsisten menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut ini: (1) kurang perhatian; (2) hiperaktif; (3) impulsif.

Bekerja pada anak penderita ADHD
·         Pantau apakah obat stimultan bekerja secara efektif
·         Ulangi dan sederhanakan instruksi untuk tugas dikelas dan pekerjaan rumah
·         Lengkapi instruksi verbal dan instruksi visual
·         Modifikasi ujian jika perlu
·         Libatkan guru pendidikan khusus
·         Nyatakan ekspektasi secara jelas dan beri tanggapan kepada anak dengan segera
·         Gunakan strategi manajemen perilaku; terutama dengan memberikan tanggapan positif jika terjadi kemajuan
·         Berikan petunjuk terstruktur
·         Kaitkan pembelajaran dengan pengalaman kehidupan nyata
·         Gunakan instruksi komputer, terutama untuk pembelajaran yang menggunakan format seperti permainan
·         Beri murid kesempatan untuk berdiri dan berjalan-jalan
·         Pecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih ringkas.

Gangguan Perilaku dan Emosional
Gangguan perilaku dan emosional terdiri dari problem serius dan terus-menerus yang berkaitan dengan hubungan, agresi, depresi, ketakutan yang berkaitan dengan persoalan pribadi atau sekolah, dan juga berhubungan dengan karakteristik sosioemosional yang tidak tepat. Ada beberapa istilah untuk mendeskripsikan gangguan emosional dan perilaku, antara lain emotional disturbance, behavior disorders, dan maladjusted children.

Bimbingan dan Konseling

Bimbingan dapat diartikan sebagai bantuan yang diberikan seseorang kepada orang lain dalam membuat keputusan yang bijaksana dan dalam penyesuaian diri, serta dalam memecahkan masalah kehidupan mereka. Bimbingan bertujuan agar penerima bantuan dapat berkembang mandiri dan mampu bertanggungjawab atas dirinya sendirinya. Jadi tujuan dasar bimbingan adalah mengembangkan potensi individu untuk memecahkan masalah-masalahnya dan membuat penyesuaian diri terhadap kehidupannya, sejauh batas kemampuannya.

Kapan bimbingan dibutuhkan..??
Bimbingan dibutuhkan pada saat keputusan untuk menentukan pilihan harus dilaksanakan.
·         Bimbingan merupakan bantuan untuk membuat keputusan yang bijaksana mengenai pilihan
·         Bila tidak ada pilihan pun bimbingan dapat diperlukan, ialah untuk membantu individu memahami dan menerima situasi yang tanpa pilihan ini
·         Bimbingan juga diperlukan pada saat orang tidak sadar bahwa ia mempunyai lain
·         Membantu seseorang yang dalam keadaan optimal untuk mengambil keputusan, misalnya: sedang depresi, sedang lelah berat, sedang kebingungan, atau sedang dipengaruhi oleh hal-hal lain yang membuat keputusannya kurang bijak.

Tujuan dari bimbingan dan konseling adalah :
·         Tujuan Remedial. Tujuan remedial adalah, bahwa tujuan ini diarahkan agar siswa berfungsi pada tingkat normal menurut kelompok dan budayanya. Tujuan ini berkaitan dengan menghilangkan kualitas-kualitas negatif orang tersebut.
·         Tujuan Peningkatan Perkembangan. Pusat perhatiannya adalah membantu siswa mencapai kemampuan psikologik semaksimal mungkin sesuai tingkat perkembangan pada usianya.
·         Tujuan Preventif. Tujuan preventif ini pada dasarnya adalah usaha untuk mengurangi kebutuhan untuk intervensi konseling remedial.

Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi)

Perbaikan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat Indonesia memberi kesempatan dan dorongan bagi orang dewasa untuk belajar kembali.
Ada 4 hal yang perlu yang perlu diperhatikan dalam mengajar:
·         Membantu peserta didik agak bermotivasi untuk berubah
·         Membantu peserta didik untuk mencerna informasi dan pengalaman secara efektif
·         Menbantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai dan sikap, atau ide-ide kreatif
·         Membantu peserta didik untuk mentransfer hal-hal yang dipelajari agar diterapkan dalam kehidupan nyata atau kehidupan sehari-hari
Kemudian, untuk menjalankan kesempatan untuk belajar itu perlu ada motivasi. Agar motivasi untuk belajar tetap terpelihara, pendidik perlu menciptakan suasana belajar yang positif dan menyajikan langkah-langkah yang mendorong peserta didik untuk ingin belajar dan ingin menerapkan hal-hal yang dipelajari.
1.       Menciptakan suasana belajar yang positif
2.       Mendorong keinginan untuk belajar dan menerapkan hasil belajar
·         Isi informasi sebagai sumber informasi. Bila materi pelajaran menarik atau memenuhi rasa ingin tahu, atau bila materi pelajaran erat hubungannya dengan penerapan, maka peserta didik lebih menaruh perhtiannya, belajar, dan menerapkannya.
·         Format informasi. Setiap orang memiliki cara tersendiri yang berbeda untuk memperoleh informasi dengan gampang, maka mereka juga menggunakan cara belajar yang tersendiri juga.
·         Urutan penyajian. Urutan penyajian juga dapat mempengaruhi pengaruhi motivasi belajar.
·         Nilai atau pandangan. Nilai hidup yang dianut peserta didik juga mempengaruhi kecepatan penyerapan informasi bagi peserta didik. Suatu hal yang sia-sia jika pengajar mengajarkan tetapi peserta didik tidak menerapkannya dalam kehidupannya.
Hasil belajar yang diperoleh dapat berupa
·         Pengetahuan, pemahaman dan kesadaran baru
·         Keterampilan, pola perilaku baru
·         Sikap, nilai-nilai, dan priorotas
·         Ide-ide kreatif

Rabu, 18 Mei 2011

Peran Software dalam Proses pengerjaan Tugas Mahasiswa

Nama Kelompok :

Martina Lydia Lieda (10-023)
Artha W. Rumahorbo (10-035)
Mona Sriukur (10-047)

Topik : Peran Teknologi sebagai Media Belajar pada Mahasiswa
Judul  : Peran Software dalam Proses Pengerjaan Tugas Perkuliahan Mahasiswa

Pendahuluan

A. Latar Belakang
Perkembangan zaman yang semakin modern dan perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini dapat kita lihat telah menjamur dimana-mana. Internet, telepon genggam, laptop, dan gadget-gadget yang tidak terhitung banyaknya. Tidak dapat kita pungkiri, kita tidak bisa lepas dari kemajuan teknologi ini, karena kemajuan teknologi ini sudah merambah dan mempengaruhi hampir di semua bidang kehidupan. Kita justru harus mampu menyesuaikan diri dengan teknologi yang ada.
Begitu juga halnya dengan bidang pendidikan. Para pelaku bidang pendidikan, baik yang dididik maupun yang mendidik harus mampu memaksimalkan teknologi-teknologi yang ada dan menggunakannya sebagai media pembelajaran. Salah satu teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran adalah software. Software, tentu tidak asing lagi di telinga, karena sadar atau tidak kita pasti sudah sangat sering menggunakannya. Setiap kali kita menggunakan komputer atau laptop, kita pasti juga akan menggunakan software. Para pelaku bidang pendidikan yang memanfaatkan teknologi, dalam hal ini mahasiswa khususnya, pasti juga tidak terlepas dari software. Apalagi ketika mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Oleh karena itu, kami memutuskan untuk memilih topik dan judul ini untuk diamati dan diteliti lebih lanjut, untuk melihat bagaimana sebenarnya peran software bagi mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan.

B. Landasan Teori
Perkembangan ilmu pengetahuan selalu diiringi oleh perkembangan teknologi yang semakin canggih. Sejalan dengan hal  tersebut, teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan. Hal ini diterapkan karena adanya pandangan yang meyakini  bahwa science dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup manusia. Dan kini tak jarang ditemukan di berbagai belahan dunia terdapat sistem pendidikan yang berbasis TIK.
Penggunaan TIK dalam pedidikan berkembang melalui 3 tahap,yakni:
1.    Penggunaaan Audio Visual  Aid (AVA)
2.    Penggunaan materi-materi berprogram
3.    Penggunaan komputer dalam pendidikan
Dalam penggunaan komputer inilah diperlukan software. Software (perangkat lunak) adalah program yang berjalan dalam komputer, yang di eksekusi oleh CPU untuk mengerjakan tugasnya. Software atau perangkat lunak memiliki fungsi tertentu juga, dan biasanya untuk mengaktifkan perangkat keras. Bisa juga dikatakan perangkat lunak bekerja di dalam perangkat keras.
Software melibatkan beberapa hal, di antaranya adalah sistem operasi, program, dan data. Software ini mengatur sedemikian rupa sehingga logika yang ada dapat dimengerti oleh mesin komputer. Contoh software adalah Microsoft Office, Photoshop, Macromedia Flas Mx, Winamp, dan lain sebagainya.
Penggunaan software juga berperan penting dalam pendidikan andragogi, dimana para peserta didik diajarkan memiliki sikap kemandirian dalam mencari dan mengolah data. Dalam proses mencari dan mengolah data inilah software mendapat peranan penting bagi peserta didik.

C. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam mini proyek ini:
1. Alat tulis
2. Catatan/notes
3. Telepon genggam, sebagai perekam suara
4. Laptop

Identifikasi Objek Penelitian

A. Jumlah dan Identitas Narasumber
Individu yang menjadi sumber data penelitian kami berjumlah 8 orang, berusia antara 18-20 tahun, dan berasal dari beberapa perguruan tinggi di kota Medan.
  1. Dian Solin, 20 tahun, Jenis kelamin perempuan, Stambuk 2008, Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Sipil, Politeknik Negeri Medan
  2. Gabe Srisutarti, 20 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2008, Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara
  3. Resdina Silalahi, 20 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2009, Fakultas/Jurusan Mipa/Fisika, Universitas Sumatera Utara
  4. Ambarita, 20 tahun, Jenis kelamin Laki-laki. Stambuk 2010, Fakultas/Jurusan Teknik/Teknik Elektro, Politeknik Negeri Medan
  5. Theodora Ginting, 23 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2007, Fakultas/Jurusan Administrasi Negara, Universitas Nomensen
  6. Rio, 20 tahun, Jenis kelamin Laki-laki, Stambuk 2008, Fakultas/Jurusan Ekonomi/Manajemen, Universitas Negeri Medan
  7. Yurina B. Saragih, 18 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2010, Fakultas/Jurusan Keperawatan, Universitas Sumatera Utara
  8. Luci O. Sitorus, 18 tahun, Jenis kelamin Perempuan, Stambuk 2010, Fakultas/Jurusan Farmasi, Universitas Sumatera Utara
B. Tempat Penelitian
Lokasi yang menjadi tempat wawancara kami adalah:
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 18
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 26
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 23-24
•    Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 21
•    Jln Dr. Mansur Gg. M.Yusuf No. 9
•    Jln Dr. Mansur Gg. Kenari No. 5A

C. Proses Analisa Data & Pembuatan Kesimpulan
Metode pengambilan data yang kami gunakan berupa wawancara langsung dengan objek penelitian, dengan 12 pertanyaan yang dikembangkan.

Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Waktu                              Kegiatan
Selasa, 19 April 2011    Menentukan topik dan judul
Selasa, 26 April 2011    Mengerjakan perencanaan
Kamis, 28 April 2011    Menulis daftar pertanyaan wawancara
Selasa, 3 Mei 2011       Wawancara Dian Solin, Resdina Silalahi, Gabe Srisutarti
Rabu, 4 Mei 2011         Wawancara Ambarita, Theodora Ginting, Rio
Kamis, 5 Mei 2011       Wawancara Yurina B. Saragih, Luci O. Sitorus
Selasa, 10 Mei 2011     Diskusi kelompok
Sabtu, 14 Mei 2011      Mengerjakan poster

Kalkulasi Biaya

Perkiraan biaya yang kami keluarkan adalah sebagai berikut:
•    Snack Rp 15.000,-

Pelaksanaan

Pada hari Kamis, 28 April, kami mulai menyusun daftar pertanyaan wawancara sebagai berikut:
  • Apa yang kamu ketahui tentang software ?
  • Software apa saja yang ada dalam PC mu?
  • Pernahkah kamu menggunakan software dalam mengerjakan tugas? Apakah setiap mata kuliah mewajibkan penggunaan software dalam mengerjakan tugas?
  • Software apa saja yang biasa kamu gunakan untuk mengerjakan tugas dan software apa saja yang ada dalam PC tapi fungsinya bukan untuk mengerjakan tugas?
  • Dalam 1 minggu berapa kali menggunakan software untuk mengerjakan tugas?
  • Software terbagi 2, ada yang dipakai secara online, dan ada yang tidak harus menggunakan jaringan internet. Yang menggunakan jaringan internet apa saja?
  • Adakah dosen yang secara spesifik mengharuskan penggunaan software tertentu dalam mengerjakan tugas? Apa itu?
  • Apakah dosen itu mengajarkan cara penggunaan software itu atau kamu belajar sendiri?
  • Pernahkah kamu dengan sengaja mendownload suatu software untuk mengerjakan tugas (inisiatif sendiri)? Software apa?
  • Adakah software yang menurutmu penting tapi tidak ada dalam laptopmu? Dan apa tindakanmu untuk mendapatkan software itu?
  • Andaikan laptop atau komputermu rusak atau mati lampu, dan kamu tidak bisa menggunakan laptop atau komputermu, seberapa terganggukah kamu?
  • Dalam skala 1-10 seberapa penting software menurutmu dalam mengerjakan tugas? jelaskan mengapa!
Pada hari Selasa, 3 Mei, kami melakukan wawancara di Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 18 kepada Dian Solin, Resdina Silalahi, dan Gabe Srisutarti. Lalu pada Rabu, 4 Mei 2011, kami melakukan wawancara di Jln Jamin Ginting Gg. Sarman No. 26, 23-24, dan 21 kepada Theodora Ginting, Rio, dan Ambarita. Kemudian pada hari Kamis, 5 Mei 2011, kami melakukan wawancara di Jln Dr. Mansur Gg. M.Yusuf No. 9 dan Jln Dr. Mansur Gg. Kenari No. 5A kepada Yurina B. Saragih dan Luci O. Sitorus.
Setelah melakukan wawancara, pada hari Selasa, 10 Mei 2011 kami melakukan diskusi kelompok dan mengerjakan poster pada hari Sabtu, 14 Mei 2011.

Pelaporan

Dari wawancara yang kami lakukan, jawaban-jawaban yang kami terima secara umum adalah:
  • Software adalah perangkat lunak di komputer yang digunakan untuk mengerjakan tugas.
  • Software yang ada dalam PC: Microsoft, Mozilla, Winamp, game, dll.
  • Pernah, tapi tidak setiap mata kuliah mewajibkan penggunaan software.
  • Software yang bukan untk mengerjakan tugas: Photoshop, Winamp, Power DVD, Media Player, game, dll. Software yang untuk mengerjakan tugas: Microsoft Office (umum), Autocad (Teknik), SPSS.
  • Penggunaan software dalam mengerjakan tugas sekitar 3 kali seminggu sampai setiap hari.
  • Yang menggunakan jaringan internet adalah Mozilla dan Internet Explorer.
  • Ada dosen yang tidak menganjurkan secara spesifik penggunaan software tertentu tapi ada juga dosen yang menganjurkan software tertentu. Contoh: SPSS.
  • Jarang ada dosen yang mau mengajari, biasanya harus belajar sendiri, kalaupun diajari biasanya hanya sekedarnya saja.
  • Ada yang pernah sengaja mendownload software tapi ada juga yang tidak pernah.
  • Software yang penting tapi tidak ada dalam laptop conohnya: Epanet, SPSS. Kalau tidak ada di laptop biasanya download dari internet atau minta dari senior di kampus.
  • Kalau laptop rusak atau sedang mati listrik biasanya membuat sangat terganggu sehingga harus menunggu sampai listrik hidup atau pergi ke warnet.
  • Dari skala 1-10, pentingnya software antara nilai 8-10, karena software sangat penting dan membantu dalam mengerjakan tugas.
Dari jawaban-jawaban ini, kesimpulan yang kami dapat:
  • Software yang banyak digunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas: Microsoft, Autocad, SPSS, Mozilla Firefox
  • Mahasiswa biasanya menggunakan software untuk mengerjakan tugas 3-7 kali seminggu.
  • Ada fakultas atau mata kuliah tertentu  yang menggunakan  software tertentu yang lebih sering digunakan dalam proses belajar. Contoh: Fakultas Teknik menggunakan Autocad, MIPA menggunakan program matematika, mata kuliah statistika menggunakan SPSS, dll.
  • Dari skala 1-10, kebanyakan mahasiswa memberikan nilai antgara 8-10 kepada software karena beranggapan software sangat penting dan membantu dalam pengerjaan tugas. 
 Poster



Evaluasi

Secara umum, pelaksanaan tugas mini proyek ini berjalan cukup baik. Namun kami mendapatkan beberapa kendala, seperti misalnya susah mendapatkan narasumber, ada narasumber yang tidak menjawab dengan jelas atau jujur, ataupun kendala menentukan waktu diskusi. Namun semuanya cukup bisa diatasi dan proses pembuatan tugas mini proyek ini berjalan dengan baik.

Testimoni

Mona:  Dalam mengerjakan tugas mini proyek ini banyak pengalaman baru yang kudapatkan terutama saat melakukan wawancara. Tugas ini susah-susah gampang.
Artha: Menurut saya, tugas mini proyek ini cukup membingungkan. Mungkin karena baru pertama kali membuat penelitian ilmiah. Namun ini cukup membantu saya untuk terbiasa membuat karya ilmiah.
Martina: Tugas mini proyek ini merupakan sebuah pengalaman baru bagi saya, dan cukup membingungkan karena harus membuat poster juga.

Daftar Pustaka:
Munir., (2008). Kurikulum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Bandung: Alfabeta
Sukadji, S. (2000). Psikologi pendidikan dan psikologi sekolah. Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi (LPSP3) Fakultas Psikologi Universitas Indonesia

Senin, 25 April 2011

Psikologi Pendidikan dan Psikologi Sekolah


Psikologi pendidikan:
Dapat diartikan sebagai salah satu cabang psikologi yang secara khusus mengkaji perilaku individu dalam konteks situasi pendidikan dengan tujuan untuk menemukan berbagai fakta, generalisasi dan teori-teori psikologi berkaitan dengan pendidikan, yang diperoleh melalui metode ilmiah tertentu, dalam rangka pencapaian efektivitas proses pendidikan.
Psikologi sekolah :
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.
Psikolog pendidikan memiliki ruang lingkup kerja yang luas. Psikolog pendidikan menyelesaikan masalah pendidikan sejak pendidikan pra sekolah hingga perguruan tinggi, setting kelas, sistem sekolah, dan sebagainya. Dengan demikian, psikolog pendidikan memiliki peranan penting dalam mencari titik temu dengan tantangan pendidikan pada suatu bangsa. Untuk dapat melihat luasnya cakupan kerja dari psikolog pendidikan, ruang lingkupnya, yaitu:
· Konsultasi mengenai keberfungsian sistem sekolah
· Melakukan assesment pada anak-anak pra-sekolah di rumahnya, dan di sekolah (play group), untuk memberikan rekomendasi alur sekolahnya
· Rekruitmen dan seleksi staf sekolah
· Melakukan penelitian dan evaluasi di sekolah, misalnya anak-anak yang mengalami autis
· Pelatihan, misalnya memberikan pelatihan ketrampilan konseling, pelatihan untuk guru dalam menghadapi anak yang sulit belajar atau dyslexia, pelatihan keterampilan sosial, stress management, dan adolescent counseling
· Assesment orang dewasa untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi
· Memberikan advice pendidikan yang berkaitan dengan penilaian formal di sekolah yang terkait dengan peraturan-peraturan pendidikan
· Assesment terhadap kebutuhan pendidikan khusus dan disable, anak-anak cacat fisik atau neurologis, dukungan serta kebutuhan dalam setting sekolahnya
· Terapi keluarga, terapi individual untuk anak yang mengalami masalah emosional, masalah keluarga
Dengan demikian, psikolog pendidikan dapat membantu sekolah secara keseluruhan, sehingga sekolah tersebut menjadi lebih efektif dalam mendukung kebutuhan khusus dari murid dalam pendidikan, mengembangkan prosedur perilaku yang efektif, mengembangkan kebijakan lebih efektif dalam rangka meningkatkan kinerja dan kualitas sekolah, dan membicarakan tantangan lain yang menjadi minat staf sekolah.  Upaya yang dilakukan oleh psikolog pendidikan ini dapat meningkatkan atau mengembangkan kehidupan anak secara positif.
Dalam melakukan tugas sebagai psikolog pendidikan, assesment merupakan bagian dari pekerjaannya. Oleh karena itu dalam hal alat tes psikologi yang akan digunakan, psikolog pendidikan dapat menggunakan alat tes psikologis.  Diagnosa yang digunakan oleh psikolog pendidikan adalah terkait dengan mengembangkan murid agar dapat lebih baik didalam mengikuti pendidikannya. Oleh karena itu, kompetensi khusus yang harus dimiliki oleh psikolog pendidikan adalah:
· Mampu melakukan assesment dan pengukuran psikologi, ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang psikolog pendidikan. Untuk dapat mengetahui tentang kondisi psikologis murid, maka seorang psikolog pendidikan harus melakukan assesment. Psikolog pendidikan harus memahami penyusunan alat ukur psikolgi.
· Mampu mengembangkan atau melakukan intervensi psikologis pada murid. Seorang psikolog pendidikan hendaknya dapat melakukan psikoterapi dan konseling psikologi.
· Mampu melakukan pelatihan yang diperlukan untuk pengembangan guru dalam menangani murid.
· Mampu melakukan konsultasi yang berkaitan dengan institusi sekolah dan sistem pendidikan yang ada di sekolah.
· Mampu mengembangkan komunikasi yang baik dengan murid dan orang tua murid.
· Mampu mengembangkan relasi sosial dan ketrampilan sosial. Kompetensi sosial ini diperlukan oleh psikolog pendidikan untuk melakukan interaksi sosial dengan murid, orang tua, guru, dan kepala sekolah.
· Mampu melakukan penelitian terapan psikologi pendidikan. Berdasarkan pengetahuan dan keterampilan profesinya, seorang psikolog pendidikan dapat melakukan penelitian terapan yang menuntut kerjasama dengan disiplin ilmu lain.

Sementara kemanpuan yang dimiliki psikolog sekolah sudah jauh lebih khusus dibandingkan dengan psikolog pendidikan. Dan psikologi sekolah orientasinya sudah kepada kondisi sekolah saja.
· Melakukan assesment dan intervensi individual murid sekolah
· Konseling terhadap orang tua murid, khususnya mengenai perilaku anaknya
. Konseling bagi anak yang mengalami masalah pendidikan di sekolah itu.